Pages

Jumat, 16 Oktober 2015

Sikuai Island, Mutiara yang Hilang

Hallo Ha, Sahabat Kataku

Mengingat-ngingat masa muda (berasa tua banget), sikuai menjadi cerita indah tersendiri. Sikuai Island adalah destinasi wisata pertama yang saya dikunjungi setelah menginjak angka 20. Kalau yang belum tahu Sikuai Island, bisa search di internet buat cerita lengkapnya, merupakan salah satu destinasi wisata di Sumatera Barat. Oh ya kenapa cerita ini di-labeli “OLD BOOK” karena saya mengunjunginya sudah lama, Maret 2012. Kalau sekarang sih sudah ga tahu gimana perkembangan wisata pulau ini, karena sudah banyak wisata pulau lain disekitar Padang, Sikuai jadi kalah pamor.

 Sikuai Island dari Kejauhan

Saat itu kami berlima berangkat menuju Sikuai Island dengan menggunakan kapal dari pelabuhan Kota Padang dekat Jembatan Siti Nurbaya dengan harga Rp. 250.000 (PP) perjalanan menuju Sikuai Island kami disuguhi pemandangan laut yang biru sejauh mata memandang (ya elah, namanya juga laut -_-“) dan teriknya matahari siang itu. Karena kapal yang penuh sesak kami tidak kebagian duduk di dek atas kapal, jadi kapal yang kami tumpangi ini bertingkat, dan di dek bawah panasnya minta ampun dan sumpeknya juga minta ampun. Jadinya kami memilih berjemur menikmati angin laut di selasar depan kapal ditemani teriknya matahari, ternyata bukan cuma kami yang memilh selasar depan dibandingkan dek bawah, banyak juga yang memilih berpanas-panas ria dibandingkan harus terperangkap dengan sumpeknya dek bawah kapal.

Walaupun terik tapi tetap eksis    

Ngadem di samping kapal (akhirnya ga tahan panas juga)

Perjalanan dari Pelabuhan Siti Nurbaya ke Sikuai Island kira-kira memakan waktu 1 – 2 jam (saya lupa tepatnya), kami merapat di dermaga Sikuai Island dengan selamat. Yeeii sampai Sikuai :v. Hal pertama yang dilakukan setelah turun dari kapal adalah selfie dan groupie di gerbang masuk Sikuai Island, mengabadikan setiap jengkal Sikuai yang dilewati. Benar – benar tidak mau melewatkan momen apapun dan sedikitpun.

Kapal akhirnya merapat di dermaga Sikuai Island

Kesan pertama tentang Sikuai Island adalah Pulau yang indah dengan dikelilingi perbukitan (yang baru tahu kemudian ternyata merupakan bagian Pulau Sumatera), jadi Sikuai ini berbatasan langsung dengan Pulau Sumatera tepat di seberang Pulau jadi pantainya tenang ga banyak ombak seolah terperangkap diantara Pulau Sumatera dan Sikuai. Pasir pantainya putih dan lembut, menurut salah satu teman, pasir pantai Sikuai lebih lembut dibandingkan denngan Pantai Kuta, Bali. Kami hanya merespon ‘Oh, ya’ Secara dia yang sudah ke Bali, kita kan belum pernah ke Bali. Well, kalau memang begitu berarti Sikuai Island ga kalah dibandingkan dengan Bali kan, kalau dikelola dengan baik.
Groupie dulu di depan Sikuai Island Resort dekat Dermaga

Salah satu sudut Sikuai Island

Garis Pantai Sikuai (Adegannya drama bgt ;v)

Nemplok di batu (wkwkwk :v)

Keliling pulau dengan berjalan kaki menjadi pilihan yang tepat untuk menghabiskan waktu hingga sore hari, kapal yang kami tumpangi akan berangkat kembali ke Kota Padang jam 16.30, setelah makan siang (250 rb tiket PP+lunch) kami memutuskan buat keliling pulau, pantai Sikuai dengan pasir putihnya yang lembut banyak bebatuan besar yang menghiasi bibir pantai Sikuai serta perbukitan yang tersusun rapi dari kejauhan, wahh anugrah alam banget, maha besar Tuhan atas segala apa yang diciptakan (benar ya, nikmat Tuhan mana lagi yang  kita dustakan. Kalo udah begini berasa melankolis banget ^^).

Selfie dulu (Lengkap dg 2 jarinya uppss.. No Campaign :v)

Perbukitan di seberang Pulau

Pantai dan Perahu

Sekian dulu sharing saya tentang cerita lama ini, Sikuai Island. Mungkin bakal ada yang nanya gimana dengan Sikuai saat ini? Jawabannya entah lah saya juga tidak tahu. Semenjak gempa Mentawai 2013 lalu (klo ga salah), Sikuai Island seolah menghilang tidak kedengaran lagi. Kabarnya orang asing yang menyewa dan mengelola pulau ini kembali ke asalnya karena takut gempa (spekulasi juga sih, beritanya masih simpang siur), Sikuai jadi terlantar dan tidak terurus. Diikuti dengan munculnya wisata Pulau baru di sekitar Sikuai tambah membuat Sikuai seolah hilang dari peredaran. Sayang sekali Pulau indah ini kalau sampai terlupakan, sekarang tinggal bagaimana pemkot yang mengambil langkah serius untuk memperbaiki banyak aspek pariwisata di Sumatera Barat, kita tunggu saja kapan mutiara ini kembali ditemukan dan dipoles untuk siap di pamerkan ke Mata Dunia.

Salam, Sahabat Kataku

Semoga bermanfaat, and Enjoy The Day.

0 komentar:

Posting Komentar