Hallo Ha, Sahabat Kataku,
Sudah lebih seminggu ga update, jadi ceritanya satu minggu belakangan ini mencoba menjadi backpacker #gayanya, dengan modal nekat satu group berempat kami mencoba menjajaki 3 negara sekaligus tanpa bantuan tour agent, Malaysia, Singapura, dan Thailand yah standar negara ASEAN favorite buat jalan-jalan kan.. lumayan, sebanyak awal. Saat ini bakalan dilanjutin dulu cerita Payakumbuhnya, Projek Backpacknya ntar bakal dicicil ceritanya satu-satu, Ok. Keep reading ya guys.
Lanjut lagi tentang Payakumbuh,
setelah semalaman berwisata kuliner kecil-kecilan di Pasar Kota Payakumbuh.
Kami menginap di salah satu rumah teman yang saat itu juga ikut dalam rombongan
(beginilah cara termurah buat jalan-jalan, menekan biaya penginapan wkwk :v).
Ternyata Kopi Talua/Susu yang kami minum tadi tidak begitu ampuh, sesampainya
di rumah rekan kami itu setelah basa basi sebentar dengan tuan rumah semuanya
mulai bergerak membersihkan diri (gosok gigi dan cuci muka, no mandi udah malam
dan payakumbuh di malam hari dingin banget), sholat, lalu mulai memasuki kamar
– kamar yang sudah disediakan oleh tuan rumah. Tidak berapa lama semuanya mulai
tertidur pulas.
Besoknya, saya terbangun saat adzan subuh. Keluar kamar dan ke toilet
buat ambil wudhu dan sholat. Satu per satu teman saya yang lain mulai bangun,
hanya Pak Supir saja yang belum #mungkinkelelahanbgt. Jam 7 terpaksa dia kami
bangunin buat sarapan dan siap berangkat. Agenda hari ini adalah ke kebun Cabai
Kopay, kewajiban utama dulu diselesaikan baru setelah itu jalan – jalan.
Tanaman Cabai Kopay
Setelah menyelesaikan kewajiban
utama kami ke Kota Payakumbuh, selanjutnya acara refreshing. Tujuan utama adalah Air Terjun Payakumbuh di kawasan
Harau ,saya tidak begitu ingat berapa lama waktu yang di butuhkan dari Kel.
Koto Panjang (Kebun Cabai Kopay) hingga ke lokasi Air Terjun mungkin 1 jam-an,
kami sempat berhenti sebentar buat beli nasi bungkus #NasiPadang (karena disini
ga ada RM Nasi Padang, adanya RM Mak Etek, RM Uniang Piaman, dll wkwkwk :v). Sepanjang
perjalanan kami disuguhkan pemandangan indah tebing – tebing tinggi dan sawah
yang hijau, karena memang Air Terjun ini berada di kawasan Harau. Harau sendiri
merupakan kawasan Lembah atau Ngarai yang dikelilingi Tebing – Tebing batu
granit setinggi ratusan meter dengan total ada 6 air terjun disana tapi kami
hanya mengunjungi salah satunya saja. Ketika sampai di parkiran tempat wisata
kami harus meninggalkan mobil disitu dan menyusuri track di dalam hutan sekitar
10 – 20 menit dengan berjalan kaki untuk mencapai air terjun.
Tebing batu sepanjang
Ngarai Harau
Berasa kuat bgt, bisa
ngangkat batu wkwkwk :v
Salah satu tebing,
sayang udah banyak orang yang merasa dirinya keren mencoret – coret tebing
seenaknya (semoga dikutuk jadi batu mereka kyk Malin Kundang,
#jjiahhemangbisaya)
Perjalanan menuju Air
Terjun Payakumbuh
Setelah perjalanan yang lumayan
untuk mencapai Air Terjun, akhirnya sampai juga. Kesan pertama, Air Terjunnya
Kecil Sekali, maksudnya debit airnya kalau dilihat dari jauh tidak begitu
elegan tampaknya air itu terjun. Bagi orang yang pernah lihat Air Terjun Lembah
Anai dengn debit air yang besar tentu akan beranggapan serupa, Air Terjun
Payakumbuh ini Kecil dan Gemulai sekali #eeaa tapi ternyata setelah agak
mendekat ke Air Terjun ternyata tidak segemulai kelihatannya, hantamannya
lumayan kerasa dengan debit air yang sedang tidak sebesar Lembah Anai setelah
cari info ternyata Air Terjun ini termasuk salah satu yang tertinggi di
Indonesia dengan tinggi menjulang hingga 150 m. Pantas saja bisa keras banget
gitu hantamannya, ya dengan debit sebegitu masih wajar lah ya, tampak beberapa
anak – anak masih dapat duduk dan bermain air di bawah hempasan Air Terjun,
bayangkan jika debitnya sebesar Lembah Anai #Wahh Patah tuh Leher.
Air Terjun Payakumbuh
Anak – anak yang menikmati Air Terjun
Setelah makan siang dan berfoto –
foto sekitar Air Terjun kita mulai bergegas kembali ke mobil, diperjalanan
kembali kami tertarik dengan tanaman unik yang di jual yakni Pakis Monyet, ya
begitulah namanya, sebenarnya masuk akal sih penamaannya karena secara visual
tanaman pakis tersebut tampak seperti miliki bulu yang lebat layaknya monyet,
makanya disebut Pakis Monyet. Ini adalah Destinasi terakhir kita di Kota
Payakumbuh, karena harus bergegas kembali ke Padang dan meletakkan sample cabai
teman ke kulkas kalo kelamaan entar takutnya rusak. Di perjalanan kita singgah
di Toko oleh – oleh khas Payakumbuh, banyak sekali pilihannya kalo Sahabat
Kataku berkesempatan buat mengunjungi Payakumbuh jangan lewatkan oleh – oleh
khas Payakumbuh. Favorite saya adalah Rengginang, rengginang adalah makanan
ringan seperti kerupuk dari beras atau beras ketan yang dikeringkan jadik kriuk
kriuk gitu. Umumnya Regginang yang banyak saya temui di Bukittinggi salah
satunya berwarna putih dengan gula merah kering diatasnya, di Payakumbuh saya
membeli rengginang berwarna coklat tampaknya gula merahnya sudah dicampurkan
bersama beras sehingga rengginangnya berwarna cokelat. Udahlah kalo ketemu
rengginang, niatnya buat oleh – oleh akhirnya habis juga di cemilin di
sepanjang perjalanan pulang.
Pakis Monyet (jangan
dikasih kata sambung ya ;piss)
Rengginang (Sumber: cepatnya.info)
Sekian dulu sharing saya mengenai
Kota Payakumbuh, seperti yang saya bilang di awal karena saya belum mampu
menelusuri Payakumbuh lebih jauh jadinya tidak banyak yang dapat saya bagikan.
Kalau teman – teman penasaran bisa tanya aja sama mbah google. Destinasi
terbaru mengenai Payakumbuh adalah Air Terjun Lubuk Batu Bulan dan Embung
Baboy. Air Terjun Lubuk Batu Bulan sendiri saya belum pernah kesana, teman saya
sudah ada yang pernah kesana katanya keren banget sayang waktu itu saya tidak
bisa ikut sedangkan untuk Embung Baboy masih terbilang destinasi wisata yang baru jadi belum banyak tahu.
Salam, Sahabat Kataku.
Semoga bermanfaat, and Enjoy The
Day.



























